Dua puluh
bulan
Ya, begitulah. Aku merasa grafik kebahagiaanku senantiasa menanjak sejak kami menjalani home education. Kebahagiaanku selalu bertambah karena setiap hari aku bisa mengetahui setiap perkembangan anak-anakku. Kebahagiaanku selalu bertambah karena setiap hari aku bisa belajar bersama anak-anak. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kami bersama-sama memulai. Kami bersama-sama menjalani. Sebuah pelajaran berharga atas permasalahan keluarga yang tak kunjung usai dari kehidupan kami juga menjadi bagian dari proses belajar itu. Kondisi ekonomi yang sering menjadi masalah bahkan bisa menjadi proses belajar yang luar biasa. Bisa dibilang aku dan suami memang sedang belajar bagaimana keluarga kami bisa mencapai skor financial yang ideal. Bersamaan dengan itu pula kami juga berusaha membimbing anak-anak untuk memiliki skor financial yang ideal sejak sekarang. Sebagian orang mengatakan, bagaimana bisa mengajarkan kepada anak kita sesuatu yang belum bisa kita lakukan, baguskan diri dulu baru diajarkan kepada anak. Tapi kami mempunyai pandangan yang berbeda. Kami memulai bersama, sama-sama dari nol. Bisa jadi selama perjalanan itu anak-anak berjalan lebih cepat dan kami justru belajar dari mereka, tidak masalah. Justru di situlah kebahagiaan itu muncul.
Salah satu hal penting dalam proses home education
adalah mendokumentasikan setiap proses belajar anak-anak. Ini sebagai salah
satu bentuk evaluasi proses belajar yang sedang berjalan. Evaluasi tertulis
yang disertai dengan foto-foto kegiatan sangat diperlukan sebagai salah satu
cara mengukur perkembangan belajar anak-anak. Berbeda dengan evaluasi yang ada
pada proses belajar di sekolah, evaluasi berupa portofolio karya ini memiliki
nilai lebih, tidak hanya mengandalkan proses evaluasi sesaat (baca: nilai
rapor) hitam di atas putih saja, tapi lebih pada evaluasi tentang proses
belajar yang dijalani anak. Orientasi bukan pada hasil, tetapi lebih
mengandalkan setiap proses dan jerih payah yang dilakukan. Semua itu perlu
dihargai. Setiap yang layak dipelajari layak pula untuk dirayakan. Ini melatih
anak dan orang tua untuk senantiasa menggunakan nilai-nilai positif dalam
setiap proses belajar. Dan lebih dari itu, proses evaluasi melalui catatan
portofolio melahirkan energi positif yang luar biasa baik bagi orang tua maupun
anak, karena setiap kejadian yang dituangkan dalam bentuk tulisan akan
melahirkan kebahagiaan.
Meski demikian faham tentang pentingnya
mengabadikan setiap proses belajar anak-anakku lewat catatan portofolio, toh
aku masih lemah untuk bisa menjalaninya dengan baik. Terbukti sampai saat ini,
dua puluh bulan home education berjalan, baru 2 artikel yang aku pasang di blog
ini. Bukan berarti di tempat lain sudah tersimpan banyak, tidak, blog ini bisa
digunakan sebagai ukuran, seberapa banyak kegiatan anak-anak yang telah
kutulis. Yah…aku memang kecewa, kecewa pada diriku sendiri yang tak kunjung
bisa fokus mengurusi setiap proses belajar mereka. Tapi kekecewaan hanya
membuahkan keburukan. Aku berusaha merenung, mengapa ini tak kunjung bisa
kutekuni padahal ini adalah hal yang sangat menyenangkan bagiku, aku sangat
senang melakukannya…O ya, ternyata ada kendala-kendala yang belum bisa aku
atasi, ada kesibukan lain yang memaksaku untuk membuat rating prioritas, dan
kelak fokus mengurus blog ini akan aku dapati juga. Tidak apalah…sementara
begini dulu, tidak masalah. Kembali ke tujuan utama home education kami,
belajar dengan menyenangkan, belajar tanpa tekanan, belajar tanpa paksaan,
nikmati saja, karena aku juga sedang belajar…
Ya, begitulah. Aku merasa grafik kebahagiaanku senantiasa menanjak sejak kami menjalani home education. Kebahagiaanku selalu bertambah karena setiap hari aku bisa mengetahui setiap perkembangan anak-anakku. Kebahagiaanku selalu bertambah karena setiap hari aku bisa belajar bersama anak-anak. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kami bersama-sama memulai. Kami bersama-sama menjalani. Sebuah pelajaran berharga atas permasalahan keluarga yang tak kunjung usai dari kehidupan kami juga menjadi bagian dari proses belajar itu. Kondisi ekonomi yang sering menjadi masalah bahkan bisa menjadi proses belajar yang luar biasa. Bisa dibilang aku dan suami memang sedang belajar bagaimana keluarga kami bisa mencapai skor financial yang ideal. Bersamaan dengan itu pula kami juga berusaha membimbing anak-anak untuk memiliki skor financial yang ideal sejak sekarang. Sebagian orang mengatakan, bagaimana bisa mengajarkan kepada anak kita sesuatu yang belum bisa kita lakukan, baguskan diri dulu baru diajarkan kepada anak. Tapi kami mempunyai pandangan yang berbeda. Kami memulai bersama, sama-sama dari nol. Bisa jadi selama perjalanan itu anak-anak berjalan lebih cepat dan kami justru belajar dari mereka, tidak masalah. Justru di situlah kebahagiaan itu muncul.
Dalam menjalani
proses belajar bersama kita selalu bisa menciptakan kebahagiaan. Sedih dan
kecewa, gembira dan suka cita selalu kita maknai dengan kebahagiaan. Kita tidak
perlu menutup-nutupi jika memang kita tidak mempunyai jawaban atas pertanyaan
yang diajukan anak, kita bisa bersama-sama mencari jawabannya. Kita juga tidak
perlu berpura-pura menjadi orang yang serba tau hanya dengan mendahului anak
belajar sebelum mengajar karena anak selalu bersama kita 24 jam. Keindahan
belajar bersama itulah yang membuat kebahagiaan selalu ada. Alhamdulillah, kami
sangat bersyukur dengan kesempatan yang telah Allah berikan untuk menjalani
proses pendidikan home education. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada
kami untuk memberikan yang terbaik kepada putra putri kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar