Minggu, 06 November 2011

Fahri dalam Lomba Prakarya dari Bahan Bekas "Kincir Angin Sampul Bekas"

Saat Klub Sinau mengumumkan akan diselenggarakannya lomba membuat Prakarya Dari Bahan Daur Ulang atau Bahan Bekas, Fahri turut antusias menyambutnya. Hanya saja, berbeda dengan Mas 'Abdan yang bisa mengerjakan sendiri prakaryanya, Fahri masih butuh campur tangan ummi dalam mengerjakannya, sehingga membuatnya harus menunggu saat dimana ummi benar-benar siap. Awalnya ummi tawarkan untuk membuat rantai warna-warni dari bungkus mie instan dan diapers eceran punya adik Yumna, tapi sepertinya Fahri tidak tertarik, dia memilih sendiri ide membuat KINCIR ANGIN. Hari-hari sebelum ini kami memang sering membuatnya, dan sepertinya Fahri senang dengan prakarya ini.

Berikut tentang pembuatan "Kincir Angin" Fahri.

Bahan dan alat :



Proses pembuatan :

Pertama : Fahri memisahkan sampul buku bekas dari buku


Kedua : Sampul digunting menurut garis tengahnya


Ketiga : Memotong kertas menjadi bentuk bujur sangkar



Keempat : Menggunting kertas 


Kelima : Menempel double selotip di ujung-ujung kertas dan melekatkannya ke bagian tengah


Keenam : Memasang tusuk sate dan sedotan sebagai tangkai Kincir Angin


Inilah gaya Fahri saat memainkan Kincir Anginnya

Prakarya Kincir Angin memiliki beberapa kriteria belajar yang cukup lengkap. Mulai dari proses pembuatannya sampai saat memainkannya. Proses pembuatannya melatih motorik halus (melipat, menggunting), matematika (mengenal bentuk geometri bujur sangkar), sains (gerakan memutar karena pengaruh angin), bahasa (menulis kata Kincir Angin), juga fisik motorik (berlari agar Kincir Angin bisa memutar). Dan Fahri sangat menikmati proses belajar yang menyenangkan ini.

Banyak cara untuk belajar dengan cara y ang disenangi anak, tinggal bagaimana kita mengemas kreativitas dari ide-ide belajar yang ada, bahkan dari ide-ide dan alat yang sederhana. Kalau bisa sederhana mengapa harus rumit...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar