Minggu, 01 Januari 2012

Saat aturan terasa sebagai kebutuhan


Pagi ini Fahri ingin bermain game ini

ABCya! Connect the Dots - ABC Order!

juga ini

ABCya! Keyboard Zoo | Learn to Type

Satu hal yang menarik perhatian ummi kali ini adalah sikap Fahri yang memang beberapa hari terakhir ummi perhatikan. Ialah tentang respeknya terhadap aturan. Selama ini Fahri tahu tentang aturan yang diterapkan untuk kedua kakaknya juga sebagian yang diterapkan untuknya, bahwa anak-anak boleh main game edukatif di komputer setelah mereka menyelesaikan beberapa pekerjaan wajib yaitu mandi, sikat gigi, sholat dhuha (sholatnya sunnah, tapi pekerjaannya wajib kalau mau dapat bonusnya), mengaji, membacakan cerita untuk adik bagi Kak Fathin dan 'Abdan, serta olahraga minimal 5 menit.

Biasanya Fahri paling susah mandi pagi, dia memilih nonton saja ketika kedua kakaknya bermain game daripada segera mandi dan minta giliran main game. Tapi hari ini lain, semalam ia ngompol, jadi pagi-pagi sudah mandi, sejak pagi ia bilang beberapa kali ke ummi, kalau dirinya sudah mandi (deeee....jadi bangga udah mandi karena ngompol...). Terkahir ia minta dicarikan game ini, lalu dia bersiap untuk main, eee...tiba2 balik ke tempat buku, "O iya, ngaji dulu...," dia berkata seolah pada dirinya sendiri. "Emmhh... betul itu..." Ummi segera menanggapi. Dan jadilah ia membaca jilid 1 buku mengaji Metode Ummi yang kami pakai itu tanpa aku minta, meski tidak banyak  yang ia baca tapi tampaknya ia lega telah melakukannya.

Subhanallah, syukur dalam hati ummi. Sepertinya aturan itu telah berebut masuk ke dalam jiwa Fahri. Harapan ummi kedepan, sebagaimana yang ummi niatkan sejak awal tentang penerapan aturan untuk anak-anak, adalah bagaimana anak merasa butuh dengan aturan. Ketika mereka merasa butuh, maka aturan itu tidak lagi menjadi beban dan ringan saja bagi mereka untuk menjalankan aturan-aturan lainnya.

Bismillah...semoga Fahri, kedua kakaknya dan kedua adiknya mendapatkan perlakuan yang tepap untuk pembelajaran ini. Dan semoga Allah SWT berkenan senantiasa melimpahkan hidayahnya kepada ummi dan abi sehingga apa-apa yang dilakukan ummi dan abi semuanya selalu  berada dalam koridor kebenaran. Semua yang benar datangnya dari Allah dan semua yang salah semata-mata karena kelemahan ummi dan abi sebagai manusia...

Alloh...bantulah kami...