Senin, 15 Oktober 2012

Field Trip Campina 15 Oktober 2012

Acara ini lumayan tidak begitu kami persiapkan, sampai-sampai membuka group fb KS Merapat pun baru sempat hari jum'at. Padahal diskusi rencana keberangkatan sudah ramai. Jadilah kita agak bingung dapat tempat atau tidak. Karena peserta sudah mulai penuh maka kami putuskan untuk berangkat bersama anak-anak besar saja, yang balita tidak dibawa serta, kasihan juga karena ternyata renacananya kami berangkat pakai bus.

Sabtu pagi Mbak Maria Magdalena koordinator Klub Sinau inbox fb, menyampaikan bahwa ternyata pihak perusahaan tidak mengizinkan anak-anak di bawah usia 5th untuk turut serta dalam field trip ini. O, kebetulan, anak-anak yang balita memang tidak kami ajak, dan persiapan menjadi lebih mudah. Maka kami pun memilih hari Senin dari yang semula memilih hari Selasa, karena hari Selasa memang Ummi ada agenda.

Kami berangkat pukul 05.15 dari rumah, anak-anak balita dibawa jalan-jalan oleh Abi. Pukul 05.35 kami dapat bus Patas Surabaya, awalnya tidak ada tempat duduk, tapi alhamdulillah ada orang berbaik hati yang memberikan segera tempat duduknya sebelum ia turun.

Sebenarnya perjalanan lancar, hanya saja sesampainya di Sepanjang Sidoarjo jalan mulai macet. Pukul 08.20 kami baru sampai di terminal Purabaya. Alhamdulillah kakak yang biasanya mabuk perjalanan kali ini hanya mual saja. Agak deg-deg an ketika info arah rungkut yang Ummi dapat dari paman Ummi tidak seperti yang Ummi bayangkan. Ummi pikir bus antar kota ini melewati Jemur, karena menurut paman turun Jemur lebih cepat jalurnya menuju Rungkut. Ternyata harus pakai bus kota dulu, aduh, bakalan lama... Ummi pun coba menawar taksi, tapi tidak berhasil, dan sopir taksi pun memanggilkan temannya pemilik mobil carry yang memang dicharter. Alhamdulillah dengan tarif hanya Rp 30.000 kita diantar sampai tempat. Alhamdulillah sopirnya sangat baik, mau naik turun bertanya-tanya lokasi pabrik ES KRIM CAMPINA di kawan Rungkut Industri Surabaya.

Alhamdulillah belum telat. Sesampainya di halaman pabrik tampak rombongan kami beserta satu rombongan dari sebuah sekolah TK masih menerima pengarahan dari kakak pemandu. Kami pun masuk mengikuti proses belajar di pabrik ES KRIM tertua ini. Diawali dengan  menyaksikan film company profile PT. CAMPINA ES KRIM kami belajar banyak hal tentang es krim CAMPINA, mulai dari proses pembuatan, bahan-bahan yang digunakan dengan dominasi susu dan buah-buahan, juga dijelaskan tentang macam-macam varian ES KRIM CAMPINA, ada Tropicana, Hulahula, Heart, Concerto, Bazooka, Ice Cream Cake dan produk terbarunya LuVe Litee. Setelahnya kami dibawa masuk ke ruang Avatar untuk menikmati ES KRIM yang disuguhkan oleh pihak perusahaan. Hmmm...lezaaat...



Bagi yang es krim nya sudah habis dan membuang sampah di tempatnya, bisa menerima buletin Campina Kids Club, pamflet dan stiker.

Selanjutnya kami meneruskan perjalanan ke ruang produksi. Di sana banyak sekali ruangan dengan para pekerja yang sedang sibuk, mulai dari petugas administrasi, produksi, pengepakan,  sampai petugas mikrobiology yang meneliti kondisi makanan yang siap di jual untuk memastikannya aman dari pencemaran kuman dan bakteri.

Masuk ruang laboratorium dan produksi

Setiap ruangan membuat takjub. Karena semuanya tampak rapi dan serba bersih, juga serba canggih kata anak-anak. Dalam ruang produksi tidak diperbolehkan mempergunakan HP atau kamera untuk mengambil gambar. Di salah satu ruangan ada ruang kantin, di sana adalah tempat para karyawan menyantap makanan, karena tidak boleh makan di sembarang tempat. Dan yang menarik lagi adalah ruangan itu merupakan ruangan bebas daging, pembiasaan makan dengan sayur-sayuran yang di terapkan untuk para karyawan, wujud kepedulian CAMPINA dalam mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan dengan menerapkan pola makan sehat.

Selanjutnya kami memasuki ruang produksi. Terlihat dari balik kaca bagaimana es krim dicetak dan dikemas oleh para karyawan yang berpakaian serba putih, mulai dari penutup kepala sampai sepatu boot nya. Rupanya kebersihan menjadi hal yang sangat penting di tempat ini. Pantas saja, karena produksi makanan memang produksi yang rawan dengan pencemaran kuman dan bakteri. Di setiap ruangan bau harum coklat dan vanila begitu menggoda...hmmm...sedaap...

Keluar dari ruang produksi kami di bawa ke ruang penyimpanan es krim yang sudah siap dikirim ke seluruh pelosok nusantara. Karena suhu ruangan berada di bawah -20 derajat celcius maka sebelum masuk kami dibagikan Freezer Jacket, seperti juga karyawan di ruangan ini, semuanya memakai Freezer Jacket




Masuk ruang freezer hanya sebentar. Disana terasa sangat dingin, bbrrrr....seperti di kutub.

Keluar dari ruang freezer kami istirahat di lobi sambil menikmati es krim yang dibeli dari fending machine, waaah.... asyik...



Alhamdulillah perjalanan pulang juga lancar. Pukul 16.30 WIB sudah sampai lagi di Pare. Meski belajar di pabrik hanya sebentar tapi dari perjalanan PP Pare-Surabaya juga banyaaak sekali hal-hal yang bisa kami pelajari. Alhamdulillah... semoga perjalanan ini berkah dan ilmu yang kami dapatkan bermanfaat, aamiin.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Aku Suka Singkong, Kau Suka Keju


Beberapa kali saya cukup 'resah' dengan pertanyaan-pertanyaan orang-orang di sekitar saya masalah pergaulan anak-anak. Dibilang nanti nggak bisa gaul, kurang sosialisasi, susah membaur, dan semacamnya. Saya tidak bisa berani menjawab, tetapi saya tetap berkeyakinan Insyaa Allooh pilihan kami untuk menjalankan HE adalah sebuah keputusan yang cocok untuk keluarga kami.

Perlahan, saya mulai bisa menemukan jawaban atas keresahan itu. Di usia 3 tahunan, anak pertama saya adalah anak yang sangat sulit berbaur, seperti takut dengan suasana ramai, terlihat susah 'bersosialisasi'. Dengan izin Allooh Subhaanahu Wa ta'ala perlahan dia terlihat menjadi anak yang mudah bergaul, seiring bertambah usianya.

Keresahan saya reda. Tak disangka, saya menemukan fakta lain dari anak-anak yang HE. Menurut pengamatan saya, mereka anak-anak HE yang saya amati adalah anak-anak yang memiliki identitas diri yang kuat, tak mudah dipengaruhi orang lain (dalam hal kepribadian) dan mampu menghargai perbedaan yang dimiliki setiap anak.

Teman H rajin dan kuat hafalannya, yang lainnya cerdas dalam hal pengetahuan umum. Ada yang pintar berhitung, ada yang suka menulis, berolahraga, melukis, membuat kerajinan tangan. Di saat mereka bertemu dalam satu forum, semuanya berbaur dengan identitas masing-masing. Tak ada yang lebih pintar dari yang lain, ini hanya masalah diferensiasi minat yang mengandung kesetaraan. Anak saya mengakui beberapa kelemahannya, tetapi ia juga menyadari kekuatan dirinya. Dia senang dengan kelebihannya, dan saya mendorongnya untuk terus berkembang.

Cara bergaul anak-anak HE kami sungguh luar biasa. Tak ada yang merasa iri dengan kemampuan dan hal lain yang dimiliki teman lain. Tak ada rengekan minta dibelikan tempat pensil Cibi yang sedang tren, atau tas model tertentu yang sedang tren. Mereka berkembang dengan identitas mereka sendiri, yang tentunya melalui pengarahan orang tua dan taufiiq dari Allooh. Maka, tak ada masalah untuk anak-anak ini akankah diterima di genk tertentu atau tidak. Bila mereka tidak boleh/dilarang bermain oleh anak tetangga misalnya, ya sudah, pulang saja.

Identitas diri merupakan modal yang baik untuk pembentukan kepercayaan diri seorang anak. Seorang anak yang mudah terbawa pengaruh lingkungan/media massa bisa jadi karena dia bingung dengan cara yang benar untuk menjalani kehidupannya. maka, janganlah sia-siakan saat anak-anak berada di bawah pengasuhan orang tua, utnuk selalu menanamkan nilai-nilai yang tepat tentang akhlak, akidah, dan lainnya. Alloohu a'lam.

sumber: www.ummujita.blogspot.com