Senin, 09 September 2013

Apa kabar bulan ini.....?

Dua bulan sudah Ummi tidak menulis di sini, sementara masih berupa list poin-poin yang mau ditulis tentang mereka. Maafkan Ummi, Nak...^.^



Baiklah akan Ummi tulis poin terakhir dari prestasi kalian di beberapa hari terakhir.

Kehadiran dede' baru di rahim Ummi alhamdulillah mendapatkan sambutan hangat dari semuanya, terutama si bungsu Yumna, ia dan kakaknya Nayla kerap kali membicarakan adik "barunya" sambil mengelus perut Ummi, kebahagiaan terpancar dari ucapannya, seiring denganmudahnya mereka dikondisikan untuk lebih hati-hati saat berada di dekat Ummi, tidak menjatuhkan kaki dan badan secara keras, tidak menendang dan sebagainya. Mereka tampak bahagia saat membicarakan sapaan-sapaan baru, Yumna akan dipanggil mbak karena sudah punya adik, Nayla akan punya dua orang adik, duh...sepertinya mereka tak sabar menantikan saat-saat itu, dan begitu faham ketika Ummi sampaikan, masih lama ya...

Kondisi-kondisi memudahkan begitu terasa juga dari anak-anak yang lain. Ketika dalam satu bulan ini Ummi mengalami sedikit perdarahan (vlek) Alhamdulillah mereka cukup bisa di ajak kerja sama, dapat tambahan pekerjaan pagi, menjaga adik saat Abi harus mengantar Ummi keluar dan yang terakhir ingin Ummi review adalah aktivitas Ahad lalu. Agenda kami saat itu adalah Taskif bersama di kantor DPD PKS. Biasanya saat kegiatan seperti ini anak-anak yang sekarang sudah besar, dulu saat usia balita selalu kami ajak. Hampir di setiap acara, samapai anak ketiga selalu turut hadir. Untuk hari tersebut Ummi merasa perlu mempertimbangkan, kerena sepekan sebelumnya memang mengalami vlek itu, Ummi ingat beberapa bulan lalu ketika Abi kerja keluar dan Ummi harus keluar untuk kegiatan pekanan anak-anak kecil kami titipkan ke anak-anak besar Alhamdulillah selalu sukses. "Kayaknya ini ditinggal saja, Bi," kata Ummi, tampaknya Abi tidak tega. Sejak Shubuh mereka Ummi kondisikan. Fahri (6,5th), Nayla (4,5th) dan Yumna (2,5th) cukup mudahmenerima berita itu, mereka cepat mengiyakan, meski  beberapa waktu setelahnya Yumna agak merengek minta ikut, tapi karena Nyala terlihat siap untuk ditinggal maka menjadi mudah untuk memberinya pengertia. Fahri dan 'Abdan (10th) tidak masalah, hanya Fathin (12th) yang tampak agak keberatan dan bisa segera mengerti saat difahamkan kalau Ummi tidak boleh terlalu capek. 

Alhamdulillah keberangkatan diantarkan dengan senyum tulus anak-anak balita. Tidak lama sih, paling-paling acara hanya 4 jam, tapi ada haru juga meninggalkan mereka dengan begitu tulus begitu. Subhanallah...Allah memudahkan langkah-langkah ini.

Sesampai di rumah Alhamdulillah kami disambut dengan kabar baik, tidak ada yang menangis dan semua baik-baik saja (meski yang kecil pada gak mau mandi ^^). Alhamdulillah...alhamdulillah...lega rasanya. Dan ternyata saat kami pulang si sulung sedang tidak di rumah, kabarnya dia sedang pergi futsal bersama teman-teman, itu berarti hanya 'Abdan seorang yang menjaga tidak anak kecil sejak pagi itu. Subhanallah...bocah 10 tahun itu memang terkadang tampil galak, tapi dia sanggup memikul tugas dan tanggung jawab yang cukup berat dengan ringannya, alhamdulillah Rabb. Semoga kami senantiasa bisa mensyukuri karunia-Mu ini, dan melakukan yang terbaik atas amanah yang Engkau embankan, aamiin... 

Selasa, 04 Juni 2013

Yang Berat Ini Semoga Penuh Berkah

Mulai terasa, mau dibilang mudah sebenarnya sih bisa, tapi inilah fakta, upaya mendekatkan diri dengan Al-Qur'an, mendekat sedekat-dekatnya, banyak berinteraksi dengannya, menjadikannya hal terpenting diantara yang penting, dan merasakan kenikmatan saat bercengkerama dengannya ternyata bukanlah hal mudah, berat, setidaknya itu yang sedang kami rasakan.


Mungkin kami masih sangat minim dalam ilmu, mungkin kami masih sangat lemah dalam bersungguh, mungkin kami masih kurang dalam berlatih. Yah, bisa jadi itu semua menjadi salah satu penyebab, yang jelas sebab-sebab itu ada karena kelemahan diri kami. Tak ada lagi yang bisa kami harapkan selain kemurahan, kasih sayang dan berkah Alloh SWT, untuk kami semua.

Semoga Alloh SWT memberkahi upaya kalian pagi ini untuk kembali menikmati indahnya ayat-ayat Alloh.  Fathin, 'Abdan, Fahri, kami yakin Alloh Maha Melihat . Setelah kelelahan-kelelahan yang kalian rasakan, juga  kejemuan-kejemuan itu semoga hanya menjadi bumbu saja di antara lezatnya kenikmatan yang Alloh janjikan. Ummi dan Abi senantiasa memohon kepada Alloh agar diberikan kekuatan untuk selalu dan selalu mememperbaiki diri, memohon kepada Alloh akan rahmat-Nya untuk kita semua, untuk bisa membimbing kalian menuju cahaya itu. Ummi dan Abi senantiasa memohon agar kelemahan-kelemahan kami tidak menjadi penghalang bagi cahaya yang Alloh pancarkan untuk kalian. 

Ya Alloh, dengan Al-Qur'an, karuniakanlah kasih sayang-Mu kepada kami. Jadikan Al-Qur'an sebagai cahaya, hidayah dan sumber rahmat bagi kami.

Ya Alloh, ingatkan kami bila ada ayat yang kami lupa mengingatnya. Ajarkan pada kami, ayat yang kami bodoh memahaminya. Karuniakan pada kami kenikmatan membacanya, sepanjang waktu, baik tengah malam atau tengah hari. Jadikan Al-Qur'an bagi kami sebagai hujjah, ya Robbal 'Aalamiin.


Jumat, 03 Mei 2013

Fahri, Bisa Mengimami Sholat Adik-Adik Dengan Bacaan Surat Yang Fashih


si kuat yang lembut hatinya, hafidz insyaAlloh
Mengimami, ya mengimami, mengambil keputusan yang cepat tentang surat yang dibaca dan melafadzkannya dengan cukup fashih. Subhaanalloh, benar-benar pandangan yang menyejukkan mata. Dalam menghafal pun cukup menakjubkan, karena engkau bisa menghafal dengan cepat, mungkin karena sering dengar hafalan Ummi, Abi dan akak-kakakmu. Bacaanmu yang fashih membuat Ummi sangat senang saat mengajarimu membaca Al-Qur’an, lidah dan mulutmu sangat mudah menirukan fashohah yang Ummi ajarkan, subhaanalloh. Dan ketika Ummi adakan lomba menghafal antar 3 anak laki2 ini engkaulah pemenangnya karena engkau lebih lancar melafadzkan surat yang engkau ambil untuk dihafal dibanding kakak-kakakmu, meski demikian sesungguhnya kakak-kakakmu juga juara, karena saat ini mereka juga sedang bersungguh menghafalkan Al-Qur’an.

Menjelang usia ke-6 ini Ummi dan Abi juga engkau buat takjub, tiada yang pantas dipuji selain Alloh. Belum juga Ummi siap mengajarkan step demi step metode cara membaca menggunakan metode fonik yang sedikit banyak sudah Ummi fahami, baru sampai huruf a kayaknya, e… dengna tiba-tiba (Ummi yang kurang perhatian kali ^^), engkau bisa membaca beberapa kata di sebuah buku. Lalu Ummi dan Abi coba di kata yang lain, engkau juga bisa meski masih terbata-bata. Bahkan untuk kata-kata yang mengandung huruf mati, diftong, sekali diajari engkau segera bisa. Sejak itu sering engkau tiba-tiba berdiam saat melihat selintas sebuah tulisan, bahkan ketika nonton film yang ada terjemahnya (bahasa Indonesia) engkau klik tombol paus untuk membaca tulisannya. Subhalalloh, luar biasa, Alloh telah mengajarakan manusia dengan perantaraan kalam.  Sekarang yang menjadi tugas ummi adalah sebanyak-banyaknya membuat kegiatan membaca menjadi kegiatan menarik, sehingga potensimu untuk bisa meraup lautan ilmu sejak dini bisa segera terpenuhi. Jangan sampai kesempatan ini terlewatkan, dan jangan sampai ketakjuban ummi atas kemampuan mambacamu yang luar biasa ini menjadi sesuatu yang memprihatinkan karena engkau bisa tapi tidak gemar membaca, semoga tidak sampai sepert itu.

Begitupun dengan kegiatan berhitung, engkau begitu mudah mempelajarinya. Konsep-konsep matematika begitu mudah engkau serap. Semoga ini menjadi bekal yang menguatkan proses belajarmu kedepan. 

Begitulah Fahri, meski kadang-kadang suka jahil dan nagisnya kencang tapi sebenarnya hatinya sangat lembut. Sepertinya tepat sekali jika Ummi dan Abi menamakanmu si kuat seperti Nabi Daud dan si lembut hati.

Semoga Ummi dan Abi berkesempatan mengantarkanmu menjadi lelaki sholihah yang dirindukan surga, aamiin.


Kamis, 02 Mei 2013

Nayla 4 Tahun, Subhanalloh... Si Cantik Yang Pintar

Si Cantik calon Hafidzoh

Satu momen yang insyaAlloh tidak akan engkau lupakan menjelang usia  4 tahun mu adalah ketika engkau ingin makan es krim, lalu Ummi mengajakmu untuk terus berdo’a, memintanya pada Alloh, engkau pun menurutinya, dan Alhamdulillah sekitar satu pekan berdo’a Alloh mengabulkannya. Saat berdo’a Ummi selalu mengatakan, bisa saja Alloh memberikan es krim pada mbak Nayla, bisa lewat tangannya Ummi, bisa lewat tangannya Abi, bisa lewat tangannya mbah Ti, mbah Kung atau siapa saja. Ummi sudah hampir bersungguh untuk menyisihkan uang demi membuktikan bahwa do’amu memang didengar dan dikabulkan Alloh, Alhamdulillah rezeki tak disangka datang, tiba-tiba saja engkau bersama de’ Yumna dan Mas Fahri dapat sangu dari relasi kerja ummi, pak Ucit-Lundry. Subhanalloh… do’amu benar-benar terkabul, nak.

Engkau seorang gadis cilik yang cantik dan pintar, tak ingin Ummi melewatkan  saat-saat berhargamu ini, ingin kutanam sebanyak-banyaknya benih kebaikan dan cinta-Nya, hingga tumbuh dalam sanubarimu dan menjadi penghias indah taman hatimu. Engkau sudah pandai menghafal Al-Qur’an hanya karena mendengar kakak-kakakmu menghafal, engkau juga sudah bisa belajar membaca buku Ummi dengan senang, meski ini belum bisa teratur, Ummi ingin mencari metode paling menyenangkan untuk mengajarimu menghafal dan membaca Al-Qur’an.

Egkau juga sangat pandai bermain peran, bersama de’ Yumna dan mas Fahri engkau memainkan peran apa saja. Oh iya engkau adalah satu-satunya anak ummi yang tergores jeruji kakimu saat masih berusia 3 tahun, Alhamdulillah Alloh menunjukkan kembali tanda-tanda kekuasaan-Nya, kakimu sembuh tanp obat, Ummi dan Abi mencoba meyakini janji Alloh bahwa ia telah menciptakan manusia lengkap dengan anti bodinya, kakimu sembuh dengan dibersihkan setiap hari, diganti perban dan di tetesi betadin, itu saja. Memang Alloh tak pernah menyalahi janji.

Badanmu yang gemuk sehat juga membuat Ummi Abi senantiasa bersyukur, karena saat bayi badanmu termasuk kecil… subhanalloh setelah Ummi susui kembali bareng de’ Yumna selama kurang lebih 3 bulan badanmu berangsur  membesar, gemuk sedang, cukupan ya, dan sehat, alhamdulillah.

Yang agak sulit dikendalikan adalah saat marah, agak sensi. Semoga Alloh berkenan memberikan petunjuk dan kekuatan untuk mengantarkanmu menjadi wanita sholihah yang dirindukan surga. Saat ini hafalanmu sudah memasuki surat At-Takatsur. Subahanalloh.

Rabu, 01 Mei 2013

Yumna, Menakjubkan dan Penuh Cinta

imut dan penuh cinta, insyaAlloh Hafidzah juga ya...
2 tahun usiamu...

Kemarin sepulang Ummi dari mengaji dan mengajar tahsin, Fathin, 'Abdan dan Fahri melaporkan bahwa mereka telah menyiapkan kejutan untuk ulang tahun Yumna hari ini. Kamarnya ditata. Mereka juga menyiapkan hadiah untuk Yumna yang dibungkus rapi. Hmmm... Kakak-kakak mu penuh cinta ndhuk.... Meski pada akhirnya Ummi harus menjelaskan - tanpa mengurangi penghargaan untuk mereka yang telah memberikan perhatian luar biasa untuk adik bungsunya - tentang tidak perlunya kita merayakan ulang tahun, alhamdulillah mereka cukup faham, kita cari peringatan lain sebagai tanda rasa syukur ya.

Yumna, menakjubkan dan penuh cinta

Kau kerap kali membuat ummi bertasbih, subhaanalloh.  Sungguh luar biasa, tiada yang pantas dipuji selain penciptamu. Di usia mu yang masih sangat kecil, sekitar satu tahun kalau tidak salah, engkau sudah pandai mengucapkan beberapa kata dengan fasih, terutama kata Kakak, Ummi dan Abi. Di usia yang sama saudara-saudaramu masih agak cedal mengucapkannya. Sekarang-sekarang ini kau juga sudah biasa menyanyikan 2 buah lagu secara lengkap, Satu-satu Aku Sayang Ibu dan Tik-tik Bunyi Hujan. Lebih menakjubkan lagi kau juga bisa bertahan saat ikut sholat dari rakaat pertama sampai rakaat terakhir dengan gerakan-gerakan yang hampir tepat. Saat kau menyatakan ingin punya sepeda seperti milik Mas Fino sebelah rumah maka ini kesempatan bagi ummi untuk menanamkan sebuah ketergantunganmu pada pertolongan-Nya. Ummi ajak engkau berdo’a untuk memintanya pada Alloh. Ummi harus menggunakan kesempatan ini karena ummi lihat engkau amat kuat dalam mengingat. Banyak sekali hal-hal kecil yang engkau ingat dan engkau ceritakan kembali di kemudian hari, subhaanalloh.

Dan yang lebih menakjubkan lagi  adalah bahwa egkau telah bisa mengucapkan kata “Aku cinta Ummi karena Alloh,” “ Aku sayang Abi karena Alloh,”  dengan sangat sering. Mimik wajahmu begitu menyejukkan saat mengucapkannya. Ya sih mungkin ini pengaruh film “hafalan Sholat DELISA” yang sering kau tonton, tapi yang membuat ummi takjub adalah mimik wajahmu yang begitu teduh saat mengucapkannya, di usia yang masih sangat kecil… Mungkin karena kami selalu antusias saat kau mengucapkannya, maka engkau suka. Wallohu a’lam.

Engkau juga sudah pandai main peran, mau jadi ibu, maujadi anak, mau jadi adik engkau bisa perankan dengan bagus. Engkau juga sudah bisa bilang PKS hanya karena melihat papan nama PKS yang ada di ruang depan setelah sekali diberitahu namanya. Kau juga paling kecil mengenal dan bisa mengucapkan kata Liqo’ dan Halaqoh, mungkin karena kau tahu kakak, mas, ummi dan abi punya aktivitas itu. Itu sebabnya saat ini ummi ingin sekali mengajarimu banyak2 hafalan Al-Qur’an, meski sepertinya tidak secepat menghafal lagu tapi ummi tidak menyerah, ingin… sekali cari metode paling pas buatmu, semoga Alloh berkenan memberikan petunjuk dan kemudahan.

Untuk proses toilet trainingmu hampir sama dengan mbak Nayla, cukup cepat dan bagus. Dalam waktu 3 minggu hampir sudah tidak pernah ngompol. Waktu yang kau butuhkan untuk benar-benar bisa menguasai BAK dan BAB sekitar 3 minggu, awalnya engkau bingung, tidak bisa keluar saat pipis, tapi nagis, lalu bisa keluar tapi sambil berdiri, lama kelamaan bisa pipis sambil jongkok. BAB juga begitu, tidak bisa keluar kalau jongkok, sehingga kadang keluar sebagai axcident atau keluar sambil berdiri dan menangis, akhirnya BAB tidak bisa banyak. Alhamdulillah saat 3 minggu engkau sudah bisa BAB  sambil jongkok dan lancar. Subhaanalloh…

Tidak lengkap kiranya bila banyak kelebihan tanpa menuliskan kekurangan. Yang ada padamu adalah engkau paling sulit didiamkan saat menangis, ga bisa dislimur. Apalagi saat disapih, kalau kakak-kakakmu sangat mudah dikendalikan di malam hari engkau agak sulit, saat ini masih sering nangis di malam hari, dan jika didekatkan pada ASI untuk diajak ngomong engkau bisa diam. Gigimu adalah yang paling dini keroposnya, kakak-kakakmu tidak ada yang giginya keropos di usia kecil begini, engkau sduah tidak punya taring di usia 2 tahun. Dan yang jelas cuma engkau yang pernah opname di rumah sakit, namum alhamdulillah semoga terus dalam keadaan sehat dan cerdas.

Berikanlah kesempatan ummi bisa mendampingimu sampai engkau menjadi wanita sholihah yang dirindukan surga, aamiin.

Selasa, 30 April 2013

Membangun Gairah Menghafal

One day one ayat

Sebuah kata yang sedang populer saat ini, tapi apakah menjalaninya bisa semudah mengucapkannya? Bila tidak, mari kita tengok tulisan berikut


Membangun Gairah Menghafal

Ustadz, bagaimana membangun gairah menghafal baik untuk diri pribadi maupun untuk orang lain?

Fulan

Jawaban : Satiap kita, ketika ingin mengerjakan suatu aktifitas, pasti sebelumnya sudah mengetahui akan nilai atau keuntungan yang akan diperoleh setelah melakukannya. Oleh karenanya, ….

Rasulullah SAW selalu membuat semangat siapapun yang mendengar akan nasihat yang telah disampaikan beliau kepada para sahabatnya. Dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan pertanyaan anda tentang gairah menghafal Al-Quran atau lebih tepatnya adalah membangun motivasi untuk bisa, giat dan gemar menghafal Al-Quran. Baik untuk diri sendiri atau pun untuk orang lain.

Diantara nasihat beliau tersebut adalah :

“sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Quran”.

“Orang yang mahir membaca Al-Quran akan bersama para utusan yang mulia, dan orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan dia merasakan kesulitan, makan baginya dua pahala". Yaitu pahala membaca dan pahala karena kesulitannya saat membaca, dan ini hanya ada saat orang membaca Al-Quran, oleh karena para sahabat RA memiliki perhatian yang begitu besar terhadap pembelajaran Al-Quran, sehingga mereka gemar dan rajin belajar dari Rasulullah SAW dan kemudian mengajarkannya kepada orang lain.

Banyak kaum muslimin, khususnya para du’at atau orang terlibat dalam aktifitas dakwah, mereka sudah paham benar urgensi mempelajari Al-Quran secara mendalam, lebih khusus lagi menghafal Al-Quran, betapa mulianya kedudukan mereka di sis Allah SWT. Namun tidak sedikit dari mereka terjebak pada sikap menunda-nunda pekerjaan yang sangat mulia di sisi Allah ini, bahkan banyak ide-ide cemerlang yang terlintas dalam benak, namun hilang begitu saja karena sikap penundaan tersebut. Diantara sebab penundaan dalam menghafal adalah :

1- Merasa bahwa menghafal itu adalah pekerjaan susah dan menjenuhkan.

2- Bacaan Al-Quran yang belum standar tingkat kefasihannya.

3- Belum saatnya untuk menghafal.

4- Saat mau menghafal kondisi badan kurang baik.

5- Sudah banyak orang yang menghafal Al-Quran.

6- Tidak tau dari mana mulai menghafal.

7- Saat ini belum ada keinginan untuk menghafal.

8- Saat ini banyak sekali kesibukan.

9- Sedang dead line dengan tugas-tugas kuliah atau kantor dll.

10- Saat ini waktunya kurang tepat untuk menghafal.

11- Acara televisi dengan tema yang hangat saat ini.

Demikian, barangkali yang kita sebutkan adalah sebagian kecil kenapa diantara kita masih menunda-nunda menghafal Al-Quran dengan ribuan lembar alasan yang sudah kita siapkan di saku kita untuk pegangan agar menjadi alasan tidak mau menghafal Al-Quran.

Oleh karena, diantara yang harus dilakukan oleh orang yang sudah punya azam kuat untuk menghafal adalah :

1- Harus merubah sifat menunda untuk menghafal Al-Quran.

2- Buat rencana dan target-target tertentu.

3- Jangan takut gagal, yang diperlukan adalah mencoba dan proses harus tetap dijalankan.

4- Tinggalkan sifat riya dan sum’ah, lawan bisikan setan di dada kita.

5- Mengalahkan rasa takut adalah bagian dari kesuksesan, seperti takut lupa dan merasa riya setelah hafal al-Quran.

6- Tingkatkan kadar ketakwaan agar Allah selalu membimbing dan mengajarkan yang terbaik.

7- Yakin, bahwa menghafal Al-Quran itu mudah sebagaimana penegasan Allah dalam Al-Quran.

8- Tawakkal kepada Allah, ikhlaskan niat hanya untuknya dan yakin bahwa Allah akan memberikan kemudahan untuk bisa menghafal kitab-Nya.

Semoga terus semangat untuk menghafal Al-Quran...

wallahu a'lam

Ust.Taufik Hamim,Lc

Minggu, 28 April 2013

Jika Orang Tua Menginginkan Anak Penghafal Al Qur’an | Bersama Dakwah

Jika Orang Tua Menginginkan Anak Penghafal Al Qur’an
Diposkan oleh Gresia Divi pada Sabtu, 30 Maret 2013 | 07.00 WIB


إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya..”
(QS. Al Hijr : 9)

Sudah merupakan janji Allah, bahwa Al Qur'an akan dipelihara Allah, diantaranya, di dada orang-orang muslim. Begitu banyak bukti, begitu banyak kisah tentang para penghafal Al Qur'an dari mulai zaman Rasulullah hingga kini. Dari berbagai macam warna kulit, ras, dan bangsa, semuanya ada yang menjadi penghafal Al Qur'an.

Begitu pun saat ini, di mana menghafal Al Qur'an menjadi trend. Banyak orang mau menghafal Al Qur’an. Banyak pula para orang tua yang berlomba-lomba memasukkan anaknya di sekolah-sekolah penghafal Al Qur'an. Tapi tidak sedikit juga orang yang mengatakan, “Apakah aku bisa menghafal Al Qur'an? Apakah aku bisa membuat anak-anakku menjadi penghafal Al Qur'an?” Kalau semua orang berazzam mau menghafal Al qur'an, pertanyaannya apakah semua orang mau menjalani prosesnya, proses sebagai orang tua bagi anak-anak penghafal Al Qur'an.

“Semua itu ada prosesnya, dan proses bagi orang tua yang anaknya penghafal Al Qur'an itu prosesnya luar biasa. Allah tidak akan memberi pahala yang besar kecuali liku-likunya juga luar biasa”, tutur Dr. Sarmini, pendiri Pesantren Utrujah, dalam sharing bersamanya di TK Islam Terpadu Al'Ibrah (28/3).

Bagaimana liku-likunya orang menjadi syahid tidak serta merta tanpa bantuan Allah pula. Seperti sahabat Khalid bin Walid yang mengharap syahid tapi meninggal di tempat tidur walau insya Allah mendapat pahalanya. Allah sudah menjanjikan 70 syafaat yang diberikan untuk keluarganya bagi mereka yang mati syahid. Sedangkan, bagi mereka yang penghafal Al Qura'an 40 syafaat.

Jika para orang tua memasrahkan begitu saja anak-anak mereka pada sekolah tanpa mendampinginya di rumah dengan menjaga muroja'ah dan mengkondisikan lingkungan anak dengan Al Qur'an serta bagaimana visi misi keluarga tersebut, tentu sangat bertentangan. Apakah mau jika hanya sekolah yang mendapat pahala. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaitkan segala aktivitas dengan Al Qur'an. Sebagai contoh, anak-anak diajak untuk melihat wisudawan-wisudawati yang ada di Gaza agar mereka tahu bahwa yang mereka lakukan juga dilakukan oleh banyak anak di berbagai belahan dunia.

Kita punya tujuan lebih jauh yaitu menjayakan Al Qur'an. Jaya di atas generasi anak-anak kita. Jika generasi kita tidak layak, tidak loyal, maka Allah akan menggantikan dengan umat yang lebih loyal, lebih baik. “Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi. Kita ingin memantaskan di hadapan Allah, ‘Ya Allah, ini anakku siap’. Tentu kita harus memadankan, melayakkan, memantaskan di hadapan Allah”, imbuh beliau. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan keluarga-keluarga Qur'ani.

Bagaimana kita membangun kampung kita agar seperti yang ada di Gaza, kampung 0% buta huruf Al Qur'an. Ini harus menjadi agenda utama kita daripada 0% buta huruf bahasa Indonesia. Barangsiapa yang berkonsentrasi dan disibukkan oleh urusan Allah tanpa meminta urusan dunia, Allah akan memberikan urusan dunia itu tanpa diminta. Barangsiapa yang hanya mengurusi dunia, akan disulitkan. Contohnya, sholat Dhuha. Sering kali kita lupa bahwa yang menjadikan lancar bukan shalatnya tetapi Allah. Begitu pula dengan menghafal Al Qur'an, harus jelas kita sampaikan kepada anak-anak, mengapa harus menghafal Al Qur'an agar mereka bangga menghafal Al Qur'an. Kita harus mau membayar harganya. Jika anak berhasil sekian juz apa kita mau mendampinginya di rumah karena menjadi keluarga penghafal Al Qur'an luar biasa tantangannya tapi luar biasa berkahnya, banyak indahnya. Betapa waktu sangat berkah karena tidak sempat melakukan hal yang remeh temeh tidak ada gunanya.

Saat Dr. Sumarni bertanya ke salah seorang anak yang menghafal Al Qur'an apa ada kesulitan memahami pelajaran lain, ternyata tidak. Bahkan justru itu yang membuat anak konsentrasi, stabil, dan beradab. Anak lebih mudah diberi tahu. Dengan menghafal Al Qur'an, luar biasa kestabilan emosi anak. Beberapa anak yang masih terpaksa tidak perlu dipaksa. Biarlah berjalan alami saja karena biasanya jika sudah menambah hafalan, mereka akan merasa cinta dengan sendirinya. Anak dengan mental seperti itu sangat mudah untuk diberi pengertian.

Bukan hanya tentang metode yang menyenangkan yang mana yang kita pilihkaan untuk anak-anak, akan tetapi lebih pada bagaimana menanamkan ke mereka bahwa menghafal Al Qur'an itu yang mereka perlukan dalam hidup mereka. Mengapa hal ini dilakukan, tidak lain agar anak memiliki kemandirian, rasa ingin menghafal dan itu yang harus dicanangkan. Jadi, jika para orang tua menginginkan anak-anaknya menjadi luar biasa sebagai penghafal Al Qur'an, mereka harus mau menjalani proses yang luar biasa pula. [Gresia Divi]

Sumber :
Jika Orang Tua Menginginkan Anak Penghafal Al Qur’an | Bersama Dakwah

Mau menuntut ilmu kok di TEST dulu?

Oleh : Fathia Asyafiqah

Mengapa banyak sekolah sekarang yang memberi test untuk siswa yang ingin menduduki bangku-bangku di sekolah itu?
- Agar sekolah itu menjadi sekolah paling bagus? ideal karena murid-murid didiknya memang ’sudah’ pintar?

Jika jawabannya seperti itu –> Lantas? kemana gelar “tanpa tanda jasa” itu?

Setau saya, Sekolah adalah tempat dimana orang-orang yang sedang berada di bawah, di naikan dengan pendidikan. di naikkan oleh guru-guru yang selalu mendukung , selalu menyuport, selalu tersenyum dan bersabar dan juga yakin setiap anak adalah bintang-bintang di masa depan nanti.

Sebagai anak sekolahan, saya selalu berpikir dan selalu bertanya dalam benak ini. saat melihat ratusan, bahkan ribuan orang mendaftar ke sekolah favorite di kota, provinsi atau apapun itu. Dan tidak lain tidak bukan, sekolah-sekolah favorite itu pasti mengadakan test. Mulai dari test Psikolog, Lisan dan tertulis.



Hasil yang mereka dapatkan apa? muri-murid yang benar-benar pintar. Lalu? anak-anak yang bisa dibilang dibawah mereka mau kemana? . Mereka mencari tempat baru, mencari sekolah 1 tingkat di bawah sekolah nomer pertama itu, jika mereka gagal? turun lagi satu tingkat, satu tingkat. Jika seperti itu, miris sekali ya..

Itu yang saya pikirkan.. Kesimpulan ber-diskusi dengan teman-teman, guru, bahkan orang tua yang ingin saya sampaikan disini..

1. Kenapa kita selalu ingin memasuki sekolah favorite? karena kita mampu dan percaya kita bisa masuk karena telah menjadi yang terbaik? pasti.
Tapi, coba deh kita renungkan sedikit hal positif nya. jika tidak menerima tidak apa. ini hanya hasil diskusi saya dan teman-teman saya.

Kenapa harus sekolah paling unggul yang kita pilih? Kita memang pintar, dan kita akan bersaing di sekolah yang berisi anak-anak pintar juga. Tau tidak? buat apa kita pintar tetapi tenggelam karena masih ada yang lebih pintar?
di sekolah biasa, kita bisa muncul. menjadi yang paling depan. Bakat kita akan muncul dan kita bisa memotifasi teman-teman kita.
bukan populer yang kita cari, tetapi memanfaatkan kemampuan kita untuk membangun teman-teman kita yang lain

2. Kenapa sekolah sekarang menyeleksi orang yang pintar saja?.
jujur saja, guru-guru sekarang bila dlihat tidak mau capek. Guru-guru di sekolah favorite pasti gampang mengajar mereka kan? mereka sudah pintar.
Jujur saja, seharusnya bukan kah guru itu berperan mengangkat anak didiknya menjadi yang paling atas dari pada anak didik guru-guru yang lain?

banyak kejadian nyata yang saya alami..
-Salah satunya adalah = ada seorang teman saya, kelas 6 SD belum bisa membaca. ya, belum bisa membaca. Tetapi? mengapa anak itu terus dinaikan tingkat hingga ia sama, sejajar dengan teman-teman yang lain nya? kemana peran guru? Apakah peran mereka menyerahkan anak itu keguru yang lain? tidak mau berusaha agar ia bisa mebaca seperti anak-anak yang lain nya?

Sekolah yang terbaik, adalah sekolah yang mau menerima anak-anak spesial, anak-anak yang butuh guru. butuh seeorang yang memang benar-benar guru.
Sekolah yang terbaik, adalah sekolah yang bisa mendengarkan suara muid-murid nya. Suara murid yang jarak kita temukan. sekolah sekarang lebih mengedepankan sopan santun. Sopan santun yang membuat murid takut berbicara. Takut dibilang tidak sopan.
Sebenarnya, Boleh kita berbicara. Asal itu benar dan masih menghormati orang yang lebih tua.

Mari teman-teman kita buktikan bahwa pendidikan bukan untuk anak yang memang pintar. Tapi juga untuk kita semua!
GURU DAN SEKOLAH YANG TERBAIK ADALAH YANG BISA MENDIDIK KITA MENJADI BINTANG! MENJADI SESEORANG YANG BESAR!
Bukan menjadi seseorang yang menjadi pintar, sarjana dan mencari kerja. Itu tidak dibutuhkan. Karena itu, negara kita banyak pengangguran.

Sumber  :

Minggu, 03 Maret 2013

23 Keuntungan Menghafal Al-Quran

Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur'an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur'an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR. Tirmidzi)


Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan menghafal Qur'an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur'an khususnya menghafal.

Fadhail Dunia

1. Hifzhul Qur'an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah

Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur'an,
"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur'an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, 'Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat'" (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur'an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur'an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)

2. Al Qur'an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seorang hafizh Al Qur'an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur'an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur'an. Rasul mendahulukan pemakamannya.

"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa'i)

Kepada hafizh Al Qur'an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda,
"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)

4. Hifzhul Qur'an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)

5. Hafizh Qur'an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)


6. Menghormati seorang hafizh Al Qur'an berarti mengagungkan Allah

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur'an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)


Fadhail Akhirat

7. Al Qur'an akan menjadi penolong (syafa'at) bagi penghafal

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)

8. Hifzhul Qur'an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amr bin 'Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur'an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur'an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur'an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

9. Para penghafal Al Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat

"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun ?alaih)

10. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)

Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

11. Kedua orang tua penghafal Al Qur'an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an." (HR. Al-Hakim)

12. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur'an


Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)

13. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)

Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur'an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa'at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do'anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.

"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur'an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur'an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur'an. Allahumma amin" (dian)

Maraji':
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur'an Da'iyah.
Dr. Yusuf Qardhawi. Berinteraksi dengan Al Quran.

Sebuah kajian baru membuktikan bahwa semakin banyak hafalan seseorang terhadap Al-Qur’an Al-Karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr. Shalih bin Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok responden, yaitu mahasiswa/i Universitas King Abdul Abdul Aziz yang jumlahnya 170 responden, dan kelompok mahasis Al-Imam Asy-Syathibi yang juga berjumlah 170 responden.
Peneliti mendefinisikan kesehatan psikologis sebagai kondisi dimana terjadi keselarasan psikis individu dari tiga faktor utama: agama, spiritual, sosiologis, dan jasmani. Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan parameter kesehatan psikis –nya Sulaiman Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit.
Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara peningkatan kadar hafalan dengan tingkat kesehatan psikis, dan mahasiswa yang unggul di bidang hafalan Al-Qur’an itu memiliki tingkat kesehatan psikis dengan perbedaan yang sangat jelas.
Ada lebih dari tujuh puluh kajian, baik Islam atau asing, yang seluruhnya menegaskan urgensi agama dalam meningkatkan kesehatan psikis seseorang, kematangan dan ketenangannya. Sebagaimana berbagai penelitian di Arab Saudi sampai pada hasil yang menegaskan peran Al-Qur’an Al-Karim dalam meningkatkan ketrampilan dasar siswa-siswa sekolah dasar, dan pengaruh yang positif dari hafalan Al-Qur’an untuk mencapai IP yang tinggi bagi mahasiswa.
Kajian tersebut memberi gambaran yang jelas tentang hubungan antara keberagamaan dengan berbagai bentuknya, terutama menghafal Al-Qur’an Al-Karim, dan pengaruh-pengaruhnya terhadap kesehatan psikisi individu dan kepribadiannya, dibanding dengan individu-individu yang tidak disiplin dengan ajaran-ajaran agama, atau tidak menghafal Al-Qur’an, sedikit atau seluruhnya.
Komentar terhadap Kajian:
Setiap orang yang menghafal sebagian dari Al-Qur’an dan mendengar bacaan Al-Qur’an secara kontinu itu pasti merasakan perubahan yang besar dalam hidupnya. Hafalan Al-Qur’an juga berpengaruh pada kesehatan fisiknya. Melalui pengalaman dan pengamatan, dipastikan bahwa hafalan Al-Qur’an itu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada seseorang, dan membantunya terjaga dari berbagai penyakit.
Berikut ini adalah manfaat-manfaat hafalan Al-Qur’an, seperti yang penulis dan orang lain rasakan:
14. Pikiran yang jernih.
15. Kekuatan memori.
16. Ketenangan dan stabilitas psikologis.
17. Senang dan bahagia.
18. Terbebas dari takut, sedih dan cemas.
19. Mampu berbicara di depan publik.
20. Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan dari orang lain.
21. Terbebas dari penyakit akut.
22. Dapat meningkatkan IQ.
23. Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.
Karena itu Allah berfirman, “Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang lalim.” (QS Al-‘Ankabut [29]: 49)
Ini adalah sebagian dari manfaat keduniaan. Ada manfaat-manfaat yang jauh lebih besar di akhirat, yaitu kebahagiaan saat berjumpa dengan Allah, memperoleh ridha dan nikmat yang abadi, mendapatkan tempat di dekat kekasih mulia Muhammad Saw.

Sumber:  

Rabu, 09 Januari 2013

Bikin Pempek Palembang

Jadwal prakarya ( Create Something ) kami pekan ini adalah membuat makanan. Pilihan jatuh pada makanan khas Palembang yang mulai marak dijual orang di Pare. Berawal dari rizki Ummi ketambahan teman halaqoh dari akhwat Palembang (Dek Della dan dek Nana) yang sedang kursus di Kampung Inggris dan berkesempatan untuk mengisi program bulanan Faniyah (ketrampilan) membuat makanan khas Palembang yang bikin penasaran, PEMPEK. Juga beberapa kali beli di tukang pempek yang lewat depan rumah. Jadi semua sudah kenal dengan makanan ini, termasuk Yumna...^^

Meskipun resep yang digunakan tidak lengkap karena Dek Della dan Dek Nana waktu itu tidak ketemu ikan laut, tapi alhamdulillah kami cukup faham dengan resep yang dibagikan.

Bahan :
Indukan :
- 500 gram tepung gandum (terigu)
- 2 butir telur
- 50 gram bawang putih
- 100 gram ikan teri (bahan yang ummi tambahkan sendiri atas rekomendasi dari dek Della sebagai ganti ikan tengiri)
- Air panas secukupnya
- Gula dan garam secukupnya

Tambahan :
- 200 gram sagu (ternyata yang disini tepung tapioka itu di Palembang disebutnya sagu)
- 250 gram minyak goreng

Cuka :
- 200 gram cabe lalap (karena disini tidak ada cabe rawit)
- 250 gram gula batok
- 100 gram bawang putih
- 1 sdm asam jawa

Cara membuat :
  1. Cuci dan rendam beberapa saat ikan teri dengan air panas. Lalu haluskan bersama bawang putih, gula dan garam.
  2. Campur dengan telur, kocok lepas
  3. Masukkan tepung terigu, aduk sampai rata, tambahkan air panas.
  4. Aduk terus sampai adonan kalis
  5. Ambil beberapa bagian adonan yang sudah jadi, masukkan ke dalam wadah tersendiri dan tambahkan tepung tapioka sampai tidak lengket, aduk sampai rata tapi jangan terlalu lama agar tidak kenyal hasilnya
  6. Cetak dan goreng sampai kecoklatan.
  7. Untuk cuka, haluskan cabe (jangan buang tangkainya) dan bawang putih. Masukkan dalam rebusan gula bersama asam, gula dan garam. Aduk-aduk sampai mendidih dan berbusa. Setelah diangkat, saring dan buang ampasnya.
  8. Pempek Palembang siap dihidangkan
Wah...enak...kata anak-anak. Alhamdulillah...sore itu kami bisa makan pempek dengan cukup, bisa nambah-nambah ^^ Bahkan bisa jadi menu pagi juga. Dan terbersitlah dalam pikiran Fathin. "Jual pempek di depan rumah yuk mi...." Nah kan...masuklah satu indikator dari Muwashshofat Qoodirun 'Alaa Kasbi (Mandiri dan mempunyai penghasilan yang halal). Tinggal eksusinya ini...Alhamdulillah. Mari di inventaris pekerjaan-pekerjaan apa yang cocok untuk dijadikan mata pencaharian.

Dan bukan hanya Qoodirun 'Alaa Kasbi yang menjadi target Muwashshofat kami dengan kegiatan Create Something, tapi juga Munaadzomun fii Su-unihi (rapi dalam urusannya), yaitu belajar rapi lewat kegiatan ini, rapi memulainya, bagaimana urut-urutan proses pembuatannya, juga rapi mengakhirinya, membereskan kembali barang-barang yang telah digunakan. Dengan jadwal pekanan Create Something (dengan topik yang berbeda tiap pekannya), diharapkan proses belajar untuk menjadi seorang muslim Kaffah dengan fokus indikator pada 2 Muwashshofat ini dan pada kegiatan-kegiatan lain untuk 8 Muwashshofat lainnya akan sedikit demi sedikit menjadi bagian dari kehidupan dan proses tumbuh anak-anak dan kami orang tuanya. Semoga Alloh meridhoi langkah-lankah ini, aamiin...


*Cerita tentang kegiatan kami yang lain beserta nilai Muwashshofatnya insyaAlloh segera di update.