Minggu, 09 September 2012

Hasil Ngobrol Berdua Bulan Juli 2012




Keluar bergantian dan ngobrol berdua dengan masing-masing anak kiranya harus semakin sering diagendakan. Tidak perlu dengan biaya yang mahal, yang terpenting adalah kehangatannya. Seperti pengalaman pertama kami di bulan Juli lalu / sebelum Ramadhan, ngobrol berdua kami agendakan di pagi hari, Ummi yang membawa mereka keluar secara bergantoan dengananaik sepeda ontel. Hasilnya, luar biasa. Hampir semmua unek-unek mereka keluar. Hampir 80% berbeda dengan apa yang kamiperkirakan.
Ini hasil obrolan itu, menjadi poin penting langkah kita selanjutnya karena dari situlah kita mulai tahu apa yang sebenarnya ada dalam benak anak-anak, tentang masa depan yang kita gambarkan dan apa akhirnya keinginan mereka.

Diantara hasil obrolanitu adalah sebagai berikut :
Fathin 

Pembicaraan hangat ditemani segelas susu panas dan semangkok Bubur Ayam Jakarta. Pancaran bahagia ada di raut wajahmu. Nyantai tapi serius. Begitu kesan yang Ummi tangkap.

Engkau sudah lebih dewasa kali ini. Hampir tidak ada sebuah permasalahan serius yang engkau rasakan (menurut yang Ummi amati sih...). Ummi berusaha mencari-mencari sekiranya ada hal yang mengganjal dalam benakmu silakan di ungkapkan. Tidak ada beban. Pembicaraan berlanjut ke arah bagaimana langkah selanjutnya, mengingat usia sudah memasuki pantasnya kelas 6 SD. Sudah harus lebih serius menentukan piliha. Ummi berikan gambaran2 tentang apa perlunya ijazah, bagaimana ijazah kadang sangat tidak dibutuhkan dan lain2 tentang formalitas. Keinginan utama tentang Robotic tidak berubah. Juga tentang keinginannya mondok, masih tetap kuat. Tapi ternyata engkau malah bertanya, ada tidak ya sekolah robot yang tidak pakai ijazah, wah ini perlu Ummi carikan informasinya. Harusnya ada ya, bukankah Robotic itu adalah skill, dan skill itu tidak tergantung angka. Dan hal tyerpenting saat ini adalah mempersiapkan taklif, karena usia kakak sudah mendekati usia baligh.

Kesimpulan saat ini untuk kakak Fathin :
  • Persiapan baligh
  • Perbanyak acara sosialisasi
  • Mengumpulkan info tentang Ilmu Robotic
  • Boleh mondok bila target balig sudah tercapai / siap menghadapi balighnya

'Abdan

Sehari dua hari sebelum pembicaraan itu ada ucapan 'Abdan yang menjadi catatan Ummi, sangat perlu untuk diperhatikan dan didengar. 'ABDAN INGIN SEKOLAH. Ketika Ummi tanya apa yang menjadi sebab engkau ingin sekolah tak ada yang keluar dari mulutnya. Tapi ketika kita membicarakannya lagi dalam obrolan hangat dari hati ke hati yang ditemani segelas Susu Kedelai panas dan Semangkok Bubur Ayam Jakarta, semuanya keluar. Dan setelah Ummi memberikan gambaran-gambaran tentang kehidupan ia yang akan datang, apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan impiannya menjadi pilot akhirnya kita memutuskan beberapa poin penting untuk segera ditindaklanjuti, poin itu adalah :

Persiapan baligh
  • Persiapan cita-cita (Ummmi mengumpulkan info tentang persiapan-persipan itu)
  • perbanyak acara sosialisasi  (kursus, halaqoh, bikin acara, study visual, kopdar)
  • And the important thing today is PENGEN SEKOLAH = PENGEN SEPEDA SENDIRI
Keputusan terkhir ini di dapat dengan sangat alamiah, setelah Ummi dengarkan apa kata hatinya, dia bilang "yo pengen sekolah." Kembali Ummi ungkapkan alasan-alasan kita HE dan tidak sekolah, buka semata-mata karena biaya, tapi karena ada hal lain yang lebih mendasar, bhawa Ummi ingin anak-anak Ummi bisa belajar sesuai haknya, tidak ada tekanan dan bisa mempelajari dengan seharusnya bagaimana seharusnya belajar, bahwa belajar itu bukan tekanan, bahwa belajar itu kebutuhan dan bahwa belajar itu membahagiakan, bukan memjwmukan. Dan iapun memulai memahai apa yang Ummi sampaikan.
" Iya, kan ada sebabnya, barangkali dari sebab itu sebenarnya bisa kita dapatkan juga meski kita HE.
 Dan ternyata keinginan untuk sekolah itu esensinya bukan pada sekolah itu sendiri, tapi lebih pada naik sepeda, bareng teman-teman, pergi dan pulang bawa tas... O... kalau itu sih bisa kita, kursus aja, lebih fleksibel dan tidak terikat waktu yang terlalu lama. Alhamdulillah kesepakatan bisa kita ambil. Kursus dan pergi pulang tidak begitu penting, hal terpenting itu ternyata aalah SEPEDA, ya, sepeda, punya sepeda sendoro seperti teman-teman. Oke, insyaAlloh, Nak. Ummi punya harapan yang besar bahwa Alloh mendengarkan do'a-do'a kita. Alloh Maha Kuasa memberikan apa saja yang kita butuhkan. Mari kita mendekat kepada Alloh dengan meningkatkan ketaatan pada-Nya, Selama yang kita inginkan kebaikan, kita minta saja pada-Nya.

Fahri, Nayla dan Yumna jalan2 saja, belum ada obrolan khusus.

Akan tetapi ternyata, dengan berkembangnya hidayah yang Ummi dan Abi dari Alloh, akhir-akhir ada hal mendasar yang harus kita prioriitaskan, yaitu mempelajari Al-Qur'an dalam porsi yang lebih banyak dari lainnya, titik awalnya adalah menghafal. Bismillah...berikan petunjuk-Mu ya rabb...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar