Sabtu, 15 September 2012

Saatnya Memulai Langkah

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Hari ini, 16 September 2012/ 29 Syawal 1433 Hijriyah, gambaran jelas tentang kemana arah pendidikan kita sudah semakin jelas. Setelah kesimpulan kita dari obrolan bulan Juli lalu kini kita dapati arah yang lebih jelas lagi. Sesuai dengan visi misi hidup sesungguhnya yang ternyata baru-baru saja kita menemukannya. Dulu sudah pernah terbersit tentang ini, tapi kita belum paham betul apa urgensinya

Ya, kalau dipikir-pikir kemana...saja kita selama ini. Sibuk dengan belajar banyak hal yang sebenarnya tidak begitu kita butuhkan. Ketika usia sudah menuntut kita untuk melakukan banyak hal penting yang menjadi tugas hidup, kita masih harus belajar dari nol di saat waktu sudah mendesak. Usia kecil kita(ummi dan abi) banyak dihabiskan dengan belajar apa yang saat ini tidak kita butuhkan, ada sih yang kita butuhkan, tapi sedikit, itupun kita harus mengulangnya lagi dan mengulangnya lagi. Kita ingin itu tidak terulang pada anak-anak. Kita ingin mengisi waktu mereka untuk hal-hal yang benar-benar dibutuhkan saat usia taklif sudah menghappiri mereka, apa itu? tentu kedewasaan dalam menjalani hidup ini, dalam hal apapun. Karena kita tidak sekolah maka kita bebas menentukan apa saja yang akan kita arahkan untuk mengisi waktu anak-anak sebagai bekal taklifnya. Bukan pada banyaknya materi menurut kami, tapi lebih pada memberikan bekal bagaimana kita hidup dan bagaimana kita harus belajar. Karena bagaimanapun juga, tugas tunggal kita dalam hiudp ini adalah penghambaan, bukan yang lainnya. Dan penghambaan itu tak akan bisa kita lakukan jika tidak kita pelajari bagimana perjalanannya. Maka bagi kami Muwashshofat Kader itu sudah cukup sebagai panduan, karena di dalamynya mencakup bagaimana seornag muslim iut harus menjalani kehidupannya. Karena kami adalah kader dakwah, dan wajihah telah memfasilitasi kita dengan panduan kurikulum yang lengkap maka kurikulum itu sudah cukup bagi kami. Adapun prioritas ilmu lain seperti yang diberikan di sekolah yang notabene fokusnya lebih besar pada pencapaian nilai akademik bagi kami itu sebagai sampingan saja. 

Kami memang agak kesulitan menerapkan muwashshofat dalam program belajar anak-anak, tapi kami yakin, dengan kesabaran dan memohon pertolongan-Nya insyaAlloh kita bisa. Dan alhamdulillah ramadhan penuh berkah tahun ini membuka kembali cakrawala pandang kita tentang fokus hidup ini. Serangkaian acara yang di adakan pleh wajiha baik acara anak-anak maupun acara kami, hampir semuanya bertemakan Al-Qur'an, baru fahamlah kami bahwa sebenarnya tidak ada yang lebih utama untuk dipelajari sebelum Al-Qur'an. Kemuliaan didapatkan oleh orang-orang yang telah menjadikan hidupnya sebagai pencinta Al-Qur'an, Subhanalloh, hidayah itu terasa menyirami kalbu kami, ya, Al-Qur'an adalah hal utama yang harus dipelajari sebelum kita mempelajari ilmu-ilmu lain, jika Al-Qur'an sudah dipegang maka semua akan menjadi mudah dan berkah. Hidup terarah dan jelas perjalannya. Maka menyambung azzam kami setahun yang lalu,  dibarengi dengan hidayah Alloh yang rasanya telah dicurahkan dengan beruntun ini, dengan ini kami menetapkan bahwa Al-Qur'an adalah pelajaran utama kami, kami orang tuanya, juga mereka anak-anak kami. Jika sejak awal Al-Qur'an telah tersimpan di dada maka hidup ini akan menjadi lebih mudah, dan proses penghambaan kita akan menjadi lebih terarah. Jadia papun profesi kita, ummi, abi dana nak-anak nantinya, insyaAlloh akan kita dapatkan setelah Al-Qur'an tersipan di dada dan hati kami, insyaAlloh.

Dan bagimana kami menjalaninya, insyaALloh hari ini Ummi akan menyelesaikan rencana itu untuk setahun kedepan. Semoga Alloh memberikan kekuatan, aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar